Solo (Espos.id) - Sejarawan Solo, Soedarmono, menyatakan kunci utama untuk mengatasi polemik bekas Pabrik Es Saripetojo berada di tangan Walikota Solo, Joko Widodo (Jokowi). Menurut Soedarmono, Jokowi memiliki berkas tentang bekas Pabrik Es Saripetojo yang dinyatakan benda cagar budaya (BCB).
”Berkas itu berjumlah dua atau tiga lembar yang ditetapkan saat Orde Lama pada 1964. Dalam berkas itu, Saripetojo telah terdaftar secara resmi di BP3 Jateng yang disahkan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jadi, kunci utama berada di tangan Walikota Solo,” papar mantan anggota Tim Independen itu saat ditemui wartawan di UNS, Selasa (12/7/2011).
Dia mengaku telah berbicara empat mata dengan Jokowi tentang bukti tersebut. Saat ini, dokumen yang dimiliki Soedarmono hanya arsip tentang bangunan Saripetojo tahun 1888 yang merupakan cabang perusahaan dari Surabaya. ”Saripetojo itu berbentuk PT (perseroan terbatas-red) dan bukan BUMN (badan usaha milik negara-red). Jadi, Saripetojo bukan perusahaan milik negara,” imbuhnya. Hingga kini, Soedarmono masih mempertanyakan mengapa Saripetojo yang awalnya perusahaan swasta dapat berubah menjadi Perusda.
Mengenai Tim Independen, dia menegaskan tim tersebut tidak mumpuni karena dari enam orang pakar yang tergabung dalam tim, mayoritas adalah arsitek dan hanya satu orang sejarawan yaitu dirinya yang akhirnya memilih keluar.
Kepala Bagian Hukum dan HAM Sekretariat Daerah (Setda) Pemkot Solo, Untara, mengungkapkan pihaknya belum mengetahui ada surat kesepakatan apapun antara Pemkot dan Pemerintah Provinsi Jateng untuk membentuk Tim Independen itu. ”Kami sebenarnya juga bertanya-tanya, mereka (Tim Independen-red) itu bekerja dengan payung hukum apa? SK-nya dari siapa? Karena sepengetahuan kami, belum ada kesepakatan bersama,” ungkap Untara.
aps/aak/sry
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
R. Bambang Aris Sasangka -
journalist, history and military enthusiast, journalist competency assessor and trainer
ESPOS.ID - Presiden Prabowo Subianto (kiri) memberikan pembekalan saat kegiatan rapat kerja dan retret Kabinet Merah Putih 2024-2029 di Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah, Jumat (25/10/2024). Dalam pembekalan tersebut Prabowo menyampaikan agar para menteri Kabinet Merah Putih dan utusan presiden dapat melihat semangat, disiplin seorang prajurit yang siap berkorban jiwa dan raga untuk bangsa dan negara sehingga para menteri siap untuk membela kepentingan bangsa dan rakyat Indonesia. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/agr
Esposin, MAGELANG — Anggota Kabinet Merah Putih menjalani pembekalan seputar program prioritas hilirisasi hingga makan bergizi, di hari kedua agenda pembekalan retreat yang berlangsung di kompleks Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (26/10/2024).
Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni yang dikonfirmasi di Magelang mengatakan sesi pembekalan kali ini menghadirkan pemateri dari Menteri Keuangan Sri Mulyani, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa, Menteri BUMN Erick Thohir, Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana, dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
"Banyak sesi-sesi penting yang akan disampaikan hari ini oleh para pembicara seperti dari Menteri Keuangan, Kepala Bappenas, Menteri BUMN, Badan Gizi, Menteri Pertanian," katanya, dilansir Antara.
Pembekalan materi diagendakan dimulai pukul 08.30 WIB dengan tema pembahasan Hilirisasi dan B100 untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri.
B100 adalah istilah untuk biodiesel, yaitu bahan bakar nabati yang terbuat dari minyak nabati atau lemak hewani. B100 merupakan inovasi dari Kementan melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan).
Sesi pembekalan hilirisasi dan B100 dijadwalkan bergulir selama 2,5 jam.
Pembekalan berlanjut pukul 11.00 WIB yang mengulas seputar program keberlanjutan food estate rintisan dan makan bergizi dalam rangka ketahanan pangan sekaligus penyediaan makanan sehat bagi kelompok yang membutuhkan, berdurasi 2,5 jam.
Pada pukul 13.30 WIB, anggota kabinet melanjutkan sesi akhir pembekalan seputar strategic review yang menghadirkan pembicara Wakil Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Prof Otto Hasibuan.
Raja Juli mengatakan, aktivitas pagi menjelang sesi pembekalan diisi dengan kegiatan berolahraga dan latihan baris berbaris.
"Setelah olahraga dan latihan baris berbaris, lanjut serapan," katanya.
Berdasarkan informasi yang diposting Raja Juli melalui akun Instagram @rajaantoni yang terbit pagi ini, para anggota kabinet kembali mengenakan seragam bermotif loreng Komponen Cadangan (Komcad) selama sesi tersebut.
Menlu Menyusul di Hari Kedua
Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono hadir di hari kedua, Sabtu. Hal itu dikonfirmasi Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi di Akmil Magelang, Sabtu, menjawab ketidakhadiran Menlu Sugiono pada agenda retret kabinet di hari pertama, Jumat (25/10).
"Beliau sudah sampai semalam. Jadi, pagi ini sudah bergabung dalam kegiatan," katanya melalui pesan singkat.
Hasan, saat dikonfirmasi sedang berada dalam satu ruangan pembekalan materi seputar program hilirisasi, memastikan Sugiono hadir bersama para menteri, wakil menteri, kepala lembaga, staf khusus presiden, penasihat presiden, dan utusan khusus presiden di ruang kelas mengikuti jalannya pembekalan.
"Sekarang kita masih mengikuti materi di kelas," katanya.
Ketidakhadiran Sugiono dalam agenda pembekalan hari pertama dikarenakan ia menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS Plus 2024 di Kazan, Rusia, pada 22-24 Oktober 2024.
Sugiono menjadi Utusan Khusus Presiden Prabowo dan menjadi tugas pertamanya sebagai Menteri Luar Negeri RI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Mariyana Ricky P.D -
Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Protes warga di sekitar pembangkit listrik tenaga sampah di tempat pembangan akhir sampah Putri Cempo, Kota Solo, seperti yang diberitakan Solopos beberapa waktu lalu adalah bagian isu lingkungan yang belakangan makin sering dibicarakan.
Banyak warga yang makin sadar tentang hak mendapatkan lingkungan hidup yang baik. Isu lingkungan menjadi bahasan menarik dalam dua dekade terakhir. Arah pembangunan dunia berubah ditandai munculnya Millenium Development Goals (MDGs) pada 2000 yang kemudian ditingkatkan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) pada 2015.
Hingga saat ini lingkungan menjadi isu hangat. Salah satu langkah penting dalam isu lingkungan adalah pengelolaan sampah yang masih bermasalah. Problem sampah paling sederhana pada pemilahan sampah organik dan nonorganik.
Problem sampah yang kompleks seperti perubahan iklim yang disebabkan peningkatan emisi karbon dioksida akibat gas metana yang dihasilkan sampah. Menurut Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Kalimantan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, satu ton sampah menghasilkan 50 kilogram gas metana.
Sejalan dengan hal tersebut, data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mencatat pada 2023 sampah di Indonesia mencapai 69,9 juta ton. Indonesia pernah tercatat masuk dalam jajaran lima besar negara penyumbang sampah dunia.
World Bank dalam The Atlas of Sustainable Development Goals 2023 menjustifikasi bahwa peningkatan sampah sejalan dengan pendapatan negara sebab terkait langsung dengan peningkatan jumlah konsumsi warga negara.
Peningkatan produktivitas ekonomi suatu negara akan sejalan dengan peningkatan pembuangan limbah atau sampah. Indikasi ini kemudian menimbulkan pertanyaan: tanggung jawab siapa urusan sampah ini?
Pertanyaan tersebut semakin diperkuat dengan program SDGs yang menjadi tampak belum efektif hingga saat ini. Problema ini menjadi semakin kompleks, seperti kumpulan tali yang teruntai. Menarik salah satu tali saja mungkin hanya memperkencang ikatan atau tidak menyelesaikan masalah.
Problem tentang sampah ini adalah tanggung jawab bersama. Konteks bersama ini setidaknya mengacu pada tiga pemangku kepentingan utama, yaitu pemerintah, masyarakat, dan perusahaan atau institusi.
Setiap elemen memiliki peran masing-masing dan tidak boleh saling tumpang tindih untuk mengurai ikatan tali tersebut. Dalam mereduksi problem ini, pemerintah memiliki peran besar dalam menerapkan aturan main atas sampah.
Pemerintah dapat menjalankan skema manajemen sampah dengan mewajibkan pengelolaan atas sampah kepada setiap perusahaan dan individu. Ini aspek dasar yang kemudian menjadi modal untuk mendorong regulasi dan praktik ramah lingkungan yang lebih kompleks.
Tekanan pemerintah setidaknya akan menjadikan seluruh pihak mematuhi praktik manajemen sampah. Perusahaan yang masuk dalam tata aturan pemerintah secara tidak langsung harus menaati aturan tentang sampah yang diberlakukan pemerintah.
Dalam teori stakeholders, pemerintah dapat memaksa perusahaan melakukan praktik ramah lingkungan. Meskipun demikian, praktik bisnis ramah lingkungan yang dilakukan oleh sektor mikro hingga perusahaan akan berpengaruh besar terhadap keberlanjutan manajemen sampah.
Selain perusahaan, kesadaran kolektif tentang sampah juga perlu dimiliki oleh individu. Setiap warga negara perlu merasa bahwa sampahku adalah tanggung jawabku.
Dengan skema tersebut setidaknya setiap individu bertanggung jawab atas sampah yang mereka hasilkan. Implementasi tanggung jawab dapat berupa pemisahan sampah organik dan anorganik.
Pemisahan sampah ini akan memudahkan proses reduce, reuse, dan recycle atau 3R dalam lingkup rumah tangga. Penerapan 3R dalam rumah tangga yang efektif pada akhirnya akan mendorong terciptanya pengurangan sampah di tempat pembuangan akhir (TPA).
Kolaborasi tiga pemangku kepentingan (individu, perusahaan, pemerintah) akan menjadi langkah prospektif dalam mengelola sampah. Dalam menggerakkan tiga pemangku kepentingan tersebut setidaknya kita hanya perlu satu kata dasar, yaitu “sadar”.
Kesadaran ini akan menggerakkan mereka melakukan setiap tugas mengelola sampah. Kesadaran tersebut juga perlu dibentuk melalui peraturan yang mengikat dan bersifat memaksa.
Tidak dapat dimungkiri bahwa regulasi adalah cara terbaik untuk membentuk kesadaran warga negara. Aturan yang cenderung mengikat dan memaksa secara perlahan-lahan akan membentuk kesadaran kolektif individu dan perusahaan.
Pemerintah dapat mengatur secara keseluruhan manajemen sampah. Seperti peraturan tentang penerapan 3R secara masif. Aturan yang diperlukan adalah mewajibkan setiap rumah tangga memilah sampah dan tidak membuang sampah yang masih tercampur di TPA.
Keberadaan peraturan demikian akan memaksa setiap rumah tangga melakukan hal tersebut. Dengan demikian, pemerintah juga semakin mudah mengolah sampah di TPA.
Hal ini akan mereduksi sampah dan meningkatkan produktivitas TPA sebagai tempat pengolahan sampah anorganik menjadi barang-barang siap pakai (reuse). Sampah organik dapat diolah menjadi pupuk yang kemudian dapat dijual kepada para petani.
Langkah pengelolaan sampah seperti ini pada akhirnya menjadi dambaan bersama. Langkah pengelolaan sampah yang menerapkan praktik ekonomi sirkular. Siapkah kita memulai manajemen sampah?
(Esai ini terbit di Harian Solopos edisi 22 Oktober 2024. Penulis adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Ichwan Prasetyo -
Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
ESPOS.ID - Ganda campuran Indonesia Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu saat berlaga di semifinal Indonesia International Challenge 2024 di Surabaya, Sabtu (26/10/2024). (ANTARA/HO/PP PBSI)
Esposin, SURABAYA -- Ganda campuran Indonesia Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu memastikan diri melaju ke final turnamen Indonesia International Challenge (IIC) 2024 di Surabaya.
Kepastian tersebut didapat ganda campuran ranking 97 dunia itu seusai meraih kemenangan atas Bobby Setiabudi/Melati Daeva Oktavianti lewat pertarungan rubber game 21-15, 19-21, 21-13 di Jatim Expo, Surabaya, Sabtu (26/10/2024).
Pada laga ini, Jafar/Felisha mengaku sempat kehilangan fokus di gim kedua meskipun telah unggul di gim pertama dan memegang kendali permainan.
Saat gim penentuan, Jafar/Felisa kemudian kembali fokus untuk bisa meraih kemenangan dan menyegel tiket partai puncak.
“Permainan kami hari ini sejatinya lebih nyaman ketimbang pertandingan sebelumnya. Dari segi fokus kami banyak mengendur sehingga di gim kedua kami kehilangan banyak poin dan akhirnya tertinggal,” ungkap Jafar, dikutip dari keterangan resmi PP PBSI.
“Kami banyak bermain ragu-ragu saat sudah unggul di gim pertama. Seharusnya kami bisa mempertahankan tempo permainan dan menyelesaikan laga dengan lebih baik. Tentu hal ini menjadi evaluasi kami ke depannya,” ujar Felisha.
Dengan kemenangan ini, juara Indonesia Masters 2024 Super 100 di Pekanbaru itu akan berhadapan dengan pemenang laga antara Zaidan Arrafi Awal Nabawi/Jessica Maya Rismawardani dan Amri Syahnawi/Nita Violina Marwah di partai final.
“Kami sangat senang kembali bisa berlaga di partai final. Kami sudah mempersiapkan semuanya dalam latihan sehingga dengan hasil yang kami raih saat ini membuat kami senang. Tentu kami tidak mau sampai di sini, kami ingin datang ke final esok hari dan merebut gelar juara lagi,” kata Jafar.
“Kami tidak punya tekanan sejauh ini. Kami datang tanpa beban dan hal itu membuat keuntungan buat kami. Kami ingin memberikan yang terbaik dan membenahi beberapa kesalahan yang masih kami buat dalam laga ini,” ujar Felisha.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Abu Nadzib -
Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Sebelumnya, jalan tersebut menjadi jalur alternatif menuju ke perlintasan sebidang di Klasis, Tonggalan setelah pintu perlintasan di sisi barat stasiun ditutup.
Siswa SDN Mrawun, Desa/Kecamatan Gladagsari, yang berada di lereng Gunung Merbabu Kabupaten Boyolali membuat lotion dan obat semprot antinyamuk. Mereka memanfaatkan tanaman obat keluarga (Toga) dari pandan hingga serai yang ditanam di taman sekolah.
Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Solo meluncurkan Metaverse Dispersip yang menawarkan pengalaman perpustakaan virtual yang menyenangkan dan bisa diakses gratis di Perpusta Solo.
Kader PDIP Ranting Kepatihan Wetan, Solo, iuran untuk menyubsidi penjualan bakso sehingga harganya bisa lebih murah yakni hanya Rp1.000/porsi dalam acara Mbakso Bareng Teguh-Gage.
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menilai perlu adanya badan khusus untuk mewujudkan aglomerasi Soloraya yang bertugas mengolaborasikan para pemangku kepentingan masing-masing daerah.
Cawali Solo Respati Ardi mengapresiasi segala upaya para member Junior Chamber International (CJI) Indonesia yang terus konsisten fokus pada kepemimpinan pemuda.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali melalui Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) menggelar agenda Boyolali Tourism Fest 2024. Acara digelar di Alun-alun Lor Boyolali, Jumat-Sabtu (25-26/10/2024).
Kejari Wonogiri memberikan pendampingan hukum pada pelaksanaan sejumlah proyek konstruksi maupun pengadaan barang bernilai miliaran rupiah yang dikerjakan Pemkab Wonogiri.
Dua anak perusahaan PT Sritex di Solo disebut belum terdampak keputusan pailit yang dijatuhkan Pengadilan Negeri Niaga Semarang, Jawa Tengah, atas perusahaan tekstil tersebut.
Logistik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 termasuk surat suara mulai diterima KPU Klaten. Untuk memastikan kesiapan logistik Pilkada, Kapolres Klaten, AKBP Warsono, mengecek langsung logistik
Ratusan mahasiswa menggelar aksi memperingati tiga tahun meninggal Gilang Endi Saputra yang menjadi korban kekerasan dalam Diksar Menwa pada Oktober 2021 sekaligus menuntut Menwa dibubarkan permanen.