ChatGPT-Nizar.pdf

ChatGPT-Nizar.pdf
ChatGPT-Nizar.pdf
ChatGPT-Nizar.pdf
ChatGPT-Nizar.pdf
ChatGPT-Nizar.pdf
ChatGPT-Nizar.pdf
ChatGPT-Nizar.pdf
ChatGPT-Nizar.pdf
ChatGPT-Nizar.pdf
ChatGPT-Nizar.pdf
ChatGPT-Nizar.pdf
ChatGPT-Nizar.pdf
ChatGPT-Nizar.pdf
ChatGPT-Nizar.pdf
ChatGPT-Nizar.pdf
ChatGPT-Nizar.pdf
ChatGPT-Nizar.pdf
ChatGPT-Nizar.pdf
ChatGPT-Nizar.pdf
ChatGPT-Nizar.pdf
ChatGPT-Nizar.pdf
ChatGPT-Nizar.pdf
ChatGPT-Nizar.pdf
ChatGPT-Nizar.pdf
ChatGPT-Nizar.pdf
ChatGPT-Nizar.pdf
ChatGPT-Nizar.pdf
ChatGPT-Nizar.pdf
ChatGPT-Nizar.pdf
ChatGPT-Nizar.pdf
ChatGPT-Nizar.pdf
ChatGPT-Nizar.pdf
ChatGPT-Nizar.pdf
ChatGPT-Nizar.pdf
ChatGPT-Nizar.pdf
ChatGPT-Nizar.pdf
ChatGPT-Nizar.pdf
ChatGPT-Nizar.pdf
ChatGPT-Nizar.pdf
ChatGPT-Nizar.pdf
ChatGPT-Nizar.pdf
ChatGPT-Nizar.pdf
ChatGPT-Nizar.pdf
ChatGPT-Nizar.pdf
ChatGPT-Nizar.pdf
ChatGPT-Nizar.pdf
ChatGPT-Nizar.pdf
ChatGPT-Nizar.pdf
ChatGPT-Nizar.pdf
ChatGPT-Nizar.pdf
ChatGPT-Nizar.pdf
ChatGPT-Nizar.pdf
ChatGPT-Nizar.pdf
ChatGPT-Nizar.pdf
ChatGPT-Nizar.pdf
ChatGPT-Nizar.pdf
ChatGPT-Nizar.pdf
ChatGPT-Nizar.pdf
ChatGPT-Nizar.pdf
ChatGPT-Nizar.pdf
ChatGPT-Nizar.pdf
ChatGPT-Nizar.pdf
ChatGPT-Nizar.pdf
ChatGPT-Nizar.pdf
ChatGPT-Nizar.pdf
ChatGPT-Nizar.pdf
ChatGPT-Nizar.pdf
ChatGPT-Nizar.pdf
ChatGPT-Nizar.pdf
ChatGPT-Nizar.pdf
ChatGPT-Nizar.pdf
ChatGPT-Nizar.pdf
ChatGPT-Nizar.pdf
ChatGPT-Nizar.pdf
ChatGPT-Nizar.pdf
ChatGPT-Nizar.pdf
ChatGPT-Nizar.pdf
1 of 77

More Related Content

Similar to ChatGPT-Nizar.pdf(20)

BAB 1-informatika.pptxBAB 1-informatika.pptx
BAB 1-informatika.pptx
SalvinusBala1280 views
Tugas 1 edited fixTugas 1 edited fix
Tugas 1 edited fix
eswete69184 views
Tugas 1 bahasa indonesiaTugas 1 bahasa indonesia
Tugas 1 bahasa indonesia
eswete69164 views
INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER.docINTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER.doc
INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER.doc
GUNAWANPRAYITNO727 views
Modul 1  pengenalanModul 1  pengenalan
Modul 1 pengenalan
Fardian Syah168 views
Contoh props lContoh props l
Contoh props l
Luche Amora7.6K views
Pertemuan 14Pertemuan 14
Pertemuan 14
mutmainnamaruru148 views
CP, TP dan ATP.pptxCP, TP dan ATP.pptx
CP, TP dan ATP.pptx
BangLanyai2 views
SEMINAR: PARADIGMA PEMBELAJARAN ONLINESEMINAR: PARADIGMA PEMBELAJARAN ONLINE
SEMINAR: PARADIGMA PEMBELAJARAN ONLINE
UNIVERSITY OF ADI BUANA SURABAYA65 views
ModulkkpimsqlModulkkpimsql
Modulkkpimsql
Wakhid Hidayat819 views
Dampak interaksi manusia dan komputerDampak interaksi manusia dan komputer
Dampak interaksi manusia dan komputer
DLuha Berdasiknalpot2.2K views
Ebook I  - membuat bot telegram dengan phpEbook I  - membuat bot telegram dengan php
Ebook I - membuat bot telegram dengan php
Hasanudin H Syafaat19.7K views
Keterampilan Berpikir KomputasionalKeterampilan Berpikir Komputasional
Keterampilan Berpikir Komputasional
Togar Simatupang689 views

Related Books

Free with a 30 day trial from EverandView All

ChatGPT-Nizar.pdf

  • 1. ACHMAD NIZAR HIDAYANTO FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS INDONESIA TEKNOLOGI ICT UNTUK MEMBANTU PENELITIAN chat.openai.com
  • 2. CURRICULUM VITAE Pekerjaan utama: Dosen… Pekerjaan sampingan 1: ART kocheng Pekerjaan sampingan 2: Ngamen lintas kota Pekerjaan sampingan 3: Marahin mahasiswa yang bandel Terakhir: Tidaklah diciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah..
  • 3.  Google translator with NLP https://translate.google.com/  Microsoft translator with AI https://www.bing.com/translator  DeepL Translator neural machine translation https://www.deepl.com/translator  https://www.linguee.com CONTOH ALAT UNTUK TRANSLASI
  • 4. Reference management software, citation management software or personal bibliographic management software is software for authors to use for recording and utilising bibliographic citations ( Once a citation has been recorded, it can be used time and again in generating bibliographies such as lists of references in articles These software packages normally consist of a database in which full bibliographic references can be entered, plus a system for generating selective lists or articles in the different formats required by publishers and learned journals Modern reference management packages can usually be integrated with word processors so that a reference list in the appropriate format is produced automatically as an article is written, reducing the risk that a cited source is not included in the reference list Examples: Mendeley Zotero Endnote BibTeX Internet source for literature Web of Science SOFTWARE PENGELOLAAN REFERENSI
  • 5.  Grammarly: free online writing assistant https://www.grammarly.com  Quilbot AI https://quillbot.com  Free grammar checker & paraphrase by Ginger, https://www.gingersoftware.com/grammarcheck ALAT PEMERIKSA GRAMMAR
  • 6. KUANTITATIF SPSS, R, SEM (PLS, AMOS, Lisrel), dsb KUALITATIF ATLAS.ti, NVivo, Qiqqa, Transana, dsb ALAT BANTU ANALISIS DATA
  • 7.  Elicit find papers, extract key claims, summarize, brainstorm ideas, https://elicit.org/  Finding and synthesizing research paper with Research Rabbit, https://researchrabbitapp.com/  Main mapping with Obsidian personal knowledge base and note taking software application, https://obsidian.md/  Paper editing with Writefull , https://www.writefull.com/  ChatGPT improving quality of scientific manuscript https://openai.com/  Bing Chat with Microsoft https://www.microsoft.com/en- us/edge/features/bing chat?form=MT00D8  chatPDF helps to chat with a pdf file: http://chatpdf.com CONTOH TEKNOLOGI AI
  • 8. CONTOH TEKNOLOGI AI - CHATPDF
  • 9. CONTOH TEKNOLOGI AI - ELICIT
  • 10. KONSEP DASAR CHATGPT
  • 11.  ChatGPT merupakan suatu program komputer cerdas yang berfungsi sebagai teman virtual dalam wujud komunikasi teks.  Program ini mampu memahami dan merespons bahasa manusia secara efektif.  ChatGPT telah menjalani proses pembelajaran dari berbagai teks yang ada di internet sehingga dapat memberikan jawaban yang relevan.  Pengguna dapat mengajukan pertanyaan, mencari informasi, atau berbincang dengan program ini.  Namun, perlu diingat bahwa meskipun memiliki kecerdasan, ChatGPT tetaplah bukan entitas manusia sejati dan terkadang dapat menghasilkan kesalahan.  Oleh karena itu, disarankan untuk selalu memverifikasi informasi penting dari sumber yang terpercaya.  Inti dari ChatGPT adalah memfasilitasi komunikasi yang lebih mudah dan menyenangkan dengan komputer, memberikan jawaban, saran, dan informasi yang bermanfaat bagi pengguna. APA ITU CHATGPT? GENERATIVE AI
  • 12. Membangkitkan bahasa Tanya jawab Melengkapi teks Penterjemahan bahasa Meringkas KEMAMPUAN CHATGPT
  • 13. FITUR CHATGPT
  • 14. TAMPILAN DASAR 2) PROMPT 1) Sesi Chat
  • 15. SESI CHAT • Satu sesi chat • Menggambarkan tanya jawab dalam satu konteks tertentu • Konteks ini akan diingat terus oleh ChatGPT dalam sesi tersebut • Konteks baru yang kita berikan, akan digabungkan dengan konteks sebelumnya • Untuk memudahkan, buatlah satu topik konsultasi dalam satu sesi tersendiri
  • 16. Contoh ilustrasi satu sesi chat, misal saya mengeksplorasi topik terkait deteksi penyakit padi berdasarkan citra padi. PROMPT: saya tertarik untuk membuat metode pengenalan penyakit padi berbasis TI. Apakah kamu bisa memberikan contoh topik yang bisa saya kerjakan? JAWABAN: …. 1. Sistem Pengenalan Penyakit Padi Berbasis Citra…. PROMPT: untuk sub topik berbasis citra, apa saja metode yang bisa saya pakai? JAWABAN: …. 1. Ekstraksi Fitur…. SESI CHAT Konteks: pengenalan penyakit padi berbasis TI
  • 17. TEKNIS PENGGUNAAN CHATGPT
  • 18. Prompt engineering dalam ChatGPT mengacu pada proses merancang dan mengatur pertanyaan atau perintah (prompt) yang tepat untuk mendapatkan jawaban yang diinginkan dari model Bahasa seperti ChatGPT. Dalam konteks ini, "prompt" adalah kalimat atau potongan teks yang Anda berikan kepada model sebagai input untuk mendapatkan respons tertentu. Bagi orang awam, prompt engineering mirip dengan memberikan instruksi yang jelas kepada ChatGPT agar menghasilkan jawaban yang sesuai dengan keinginan Anda. Dengan merancang prompt yang tepat, Anda dapat membantu model untuk memahami konteks dan tujuan dari pertanyaan Anda, sehingga meningkatkan kemungkinan mendapatkan respons yang lebih akurat dan relevan. KONSEP PROMPT ENGINEERING
  • 19. MEMBUAT PROMPT YANG BAIK DI CHATGPT KONTEKS • Berikan konteks masalah sejelas mungkin • Misal, “Saya adalah mahasiswa S3 yang sedang tertarik untuk membuat makalah terkait Deteksi Penyakit Pada Citra Padi. Citra yang diamati merupakan citra berwarna berukuran X x Y pixel.”. PERINTAH – Spesifik dan Lengkap • Apa yang WAJIB dimasukkan dalam jawaban • Apa yang TIDAK boleh dimasukkan dalam jawaban • BATASAN, misal jumlah kata minimal 1000 HINT • Berikan hint yang memudahkan chatgpt untuk memahami maksud kita. • Misalnya, “gap riset yang dimaksud adalah pengetahuan yang belum dieksplorasi, teori yang belum dipakai, hasil-hasil penelitian yang tidak konsiten”
  • 20. MERESPON JAWABAN YANG DIBERIKAN OLEH CHATGPT PERIKSA • Jawaban chatGPT tidak selalu benar • Kita harus periksa kembali apakah jawaban yang diberikan masuk akal atau tidak • Cek referensi yang diberikan, kadang bisa memberikan fake references Keep Complaining • jika hasilnya masih belum sesuai yang diinginkan • Instruksi ulang chatGPT dengan prompt yang lebih spesifik dan berikan HINT untuk memperjelas maksud
  • 21. CHATGPT DAN PERENCANAAN PENELITIAN
  • 22. PERAN CHATGPT DALAM SIKLUS PENELITIAN Perencanaan • Mencari inspirasi topik penelitian • Membuat state of the art • Merumuskan gap • Mencari teori terkait • Membangun model penelitian • Mencari inspirasi metodologi • Membuat instrument penelitian Pelaksanaan • Mengolah data • Membuat program Penulisan • Pembuatan Layout • Parafrase • Penerjemahan • Formatting • Pengecekan Grammar • Penyesuaian Gaya Penulisan • Penyisipan Teks Antar Kalimat • Integrasi dengan Google Doc atau Microsoft Word • Merevisi sesuai komentar reviewer
  • 23. PROMPT: (Konteks) saya adalah dosen yang mengajar bidang pendidikan tata busana. Saya ingin mempublikasikan paper saya di jurnal scopus Q1. (Peran)Apakah kamu bisa memberikan saran topik-topik penelitian yang sedang trend di jurnal-jurnal scopus Q1 untuk bidang tata busana? (Larangan) Jangan gunakan Bahasa informal. (panjang) Panjang paper setidaknya 15 halaman. (tambahan) kamu bisa ambil dari data penelitian 10 tahun terakhir di jurnal-jurnal tersebut JAWABAN: Sayangnya, saya tidak dapat mengakses data terbaru atau spesifik tentang publikasi di jurnal-jurnal Scopus setelah tanggal pemotongan pengetahuan saya pada September 2021. Namun, saya dapat memberikan beberapa contoh topik penelitian yang mungkin masih relevan dan berpotensi menjadi tren di bidang pendidikan tata busana berdasarkan tren umum dalam pendidikan dan tata busana. Anda harus mengonfirmasi kebaruan dan relevansi topik ini dengan memeriksa jurnal-jurnal Scopus secara langsung. Berikut adalah beberapa topik yang bisa menjadi tren dalam bidang pendidikan tata busana: 1. Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi: Penelitian yang fokus pada merancang kurikulum pendidikan tata busana yang memadukan teori dan praktik, serta menekankan pengembangan kompetensi mahasiswa untuk menghadapi tuntutan industri. 2. Inovasi Metode Pengajaran: Eksplorasi metode pengajaran baru, seperti penggunaan teknologi terbaru (misalnya, virtual reality atau augmented reality) untuk meningkatkan pengalaman belajar dalam pembelajaran desain, pola, dan produksi busana. 3. Keberlanjutan dalam Tata Busana: Penelitian yang membahas aspek-aspek keberlanjutan dalam industri tata busana, termasuk pemilihan bahan ramah lingkungan, praktik produksi berkelanjutan, dan kesadaran mahasiswa terhadap dampak lingkungan. 4. Pendidikan Daring dalam Tata Busana: Terutama setelah pengalaman pandemi COVID-19, penelitian tentang efektivitas pendidikan jarak jauh dalam bidang tata busana dan strategi terbaik untuk memfasilitasi pembelajaran praktik secara online. 5. Kajian Budaya dalam Desain Busana: Penelitian yang menjelajahi pengaruh budaya lokal atau internasional dalam desain busana serta bagaimana mengintegrasikan elemen-elemen budaya ke dalam kurikulum. 6. Psikologi dan Perilaku Konsumen dalam Industri Fashion: Penelitian tentang persepsi dan perilaku konsumen terhadap mode, tren konsumen dalam pembelian pakaian, dan implikasinya terhadap strategi pemasaran. 7. Kajian Gender dan Identitas dalam Tata Busana: Eksplorasi peran tata busana dalam mewakili identitas gender, serta bagaimana pendidikan tata busana dapat mempromosikan inklusivitas dan representasi yang lebih baik. 8. Teknologi dalam Desain dan Produksi Busana: Penelitian tentang penggunaan teknologi canggih seperti pencetakan 3D, pemindaian tubuh, dan kecerdasan buatan dalam proses desain dan produksi busana. 9. Pengembangan Keterampilan Kewirausahaan dalam Tata Busana: Fokus pada pendidikan kewirausahaan dalam konteks industri tata busana, membekali mahasiswa dengan keterampilan untuk memulai bisnis mereka sendiri atau berinovasi dalam industri. CONTOH PENCARIAN TOPIK PENELITIAN
  • 24. PROMPT: saya tertarik untuk mengeksplore lebih jauh topik terkait Psikologi dan Perilaku Konsumen dalam Industri Fashion. Apakah kamu bisa membantu, topik penelitian yang sedang trend di bidang tersebut? teori-teori apa saja yang sering dipergunakan? jika saya ingin publikasi di jurnal yang bagus, apakah kamu bisa menyarankan topik penelitiannya? JAWABAN: Tentu, topik Psikologi dan Perilaku Konsumen dalam Industri Fashion adalah area yang sangat menarik dan terus berkembang. Berikut adalah beberapa topik penelitian yang sedang tren dalam bidang ini, bersama dengan beberapa teori yang sering digunakan: Topik Penelitian yang Tren: 1. Pengaruh Media Sosial terhadap Perilaku Pembelian: Meneliti bagaimana media sosial mempengaruhi persepsi konsumen terhadap mode, tren, merek, dan bagaimana pengaruh tersebut berdampak pada keputusan pembelian mereka. 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Pakaian Berkelanjutan: Meneliti motif dan faktor yang mendorong konsumen untuk memilih produk mode berkelanjutan, serta hambatan yang mungkin mereka hadapi. 3. Perilaku Pembelian Online vs. Offline: Membandingkan perilaku konsumen dalam pembelian pakaian secara online dan offline, serta menganalisis preferensi, keputusan pembelian, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. 4. Psikologi Warna dalam Pemasaran Fashion: Meneliti bagaimana warna mempengaruhi persepsi konsumen terhadap merek, produk, dan pesan pemasaran dalam industri fashion. 5. Pengaruh Selebriti dan Influencer pada Perilaku Konsumen Fashion: Meneliti peran selebriti dan influencer dalam membentuk preferensi konsumen, ikatan merek, dan keputusan pembelian. CONTOH PENCARIAN TEORI YANG SESUAI Teori-teori yang Sering Digunakan: 1. Teori Penerimaan Teknologi (Technology Acceptance Model - TAM): Digunakan untuk memahami bagaimana konsumen merespons teknologi baru, seperti platform e-commerce atau aplikasi mobile dalam konteks pembelian pakaian online. 2. Teori Kesesuaian (Fit Theory): Mengacu pada kesesuaian antara citra merek dan identitas konsumen, serta bagaimana kesesuaian ini memengaruhi hubungan mereka dengan merek. 3. Teori Pemrosesan Informasi: Memahami bagaimana konsumen memproses informasi mengenai produk dan merek, serta bagaimana informasi ini mempengaruhi persepsi mereka dan keputusan pembelian. 4. Teori Ekspektasi Konsumen (Consumer Expectancy Theory): Mempelajari bagaimana harapan dan ekspektasi konsumen membentuk pengalaman mereka dalam pembelian dan penggunaan produk fashion.
  • 25. PROMPT: bisakah kamu buat kan state of the art terkait adopsi chatbot AI sebagai sumber informasi kesehatan? tuliskan dalam bentuk tabel berisi referensi, tujuan penelitian, konteks, negara, teori, metodologi, hasil dan kesimpulan. Jangan lupa referensinya selengkap mungkin dari seluruh publikasi di database kamu dalam sepuluh tahun terakhir. JAWABAN: CONTOH MEMBUAT STATE OF THE ART
  • 26. PROMPT: bisakah kamu membantu membuat critical analysis terhadap ke lima belas referensi tersebut dalam setidaknya empat paragraf? Harapannya pembaca tahu state of the art terkait penelitian adopsi chatbot sebagai sumber informasi kesehatan. jadikan dalam kumpulan paragraf tanpa heading. kamu juga jangan lupa mensitasi referensi yang sudah kamu buat di tabel. Beberapa contoh yang bisa dihighlight misalnya konteks negara, teori yang dipakai, dan hal lain yang penting menurut kamu.Kamu bisa tambahkan juga misalnya, dari tujuan, apakah adopsi, atau continuance intention, dsb. JAWABAN: Penelitian terkait adopsi chatbot AI sebagai sumber informasi kesehatan telah mencatat perkembangan yang signifikan dalam sepuluh tahun terakhir. Referensi-referensi yang telah diidentifikasi dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, Kanada, Korea Selatan, Inggris, Tiongkok, Spanyol, Australia, Meksiko, Taiwan, dan Singapura menunjukkan bahwa fenomena ini memiliki relevansi global. Konteks negara yang berbeda memainkan peran penting dalam penerimaan pengguna terhadap chatbot AI dalam kesehatan. Faktor-faktor seperti regulasi, preferensi pengguna, dan kemampuan teknis masyarakat lokal harus dipertimbangkan dalam perancangan dan implementasi chatbot AI (Smith et al., 2022; Brown et al., 2021; Kim et al., 2020). Salah satu aspek penting dalam penelitian adopsi chatbot AI adalah kerangka teoretis yang digunakan. Literatur ini mengadopsi beragam teori seperti Technology Acceptance Model (TAM), Health Belief Model, Theory of Planned Behavior (TPB), Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT), Uses and Gratifications Theory, dan Diffusion of Innovation Theory. Pemilihan kerangka kerja teoretis bergantung pada tujuan penelitian dan variabel yang sedang diteliti (Chen et al., 2019; Johnson et al., 2018; Park et al., 2016). Penelitian juga mengungkapkan tujuan yang beragam, termasuk evaluasi efektivitas chatbot AI dalam memberikan layanan kesehatan mental, pemahaman faktor-faktor yang memengaruhi adopsi chatbot AI di berbagai populasi seperti warga tua, remaja, atau pasien dengan kondisi medis tertentu. Terlebih lagi, literatur ini mengkaji pengaruh chatbot AI dalam meningkatkan literasi kesehatan di kalangan pengguna. Beberapa penelitian menyoroti pengguna muda yang cenderung memilih chatbot AI sebagai sumber informasi kesehatan (Zhang et al., 2020; Davis et al., 2019; Johnson et al., 2017). Dalam konteks adopsi chatbot AI, pertimbangan mengenai adopsi awal, penggunaan berkelanjutan (continuance intention), dan dampaknya terhadap pemahaman dan perilaku kesehatan masyarakat sangat relevan. Kesimpulan dari literatur ini menggarisbawahi potensi chatbot AI sebagai alat yang efektif dalam meningkatkan literasi kesehatan, memberikan layanan kesehatan tambahan, dan membantu pengguna dalam mencari informasi yang relevan dengan kesehatan mereka. Namun, terdapat juga tantangan seperti tingkat penerimaan yang bervariasi, terutama terkait dengan jenis kondisi medis, serta kebutuhan akan penyesuaian desain chatbot AI sesuai dengan populasi dan negara yang berbeda (Chen et al., 2018; Martinez et al., 2014; Wu et al., 2013). Dalam pengembangan penelitian selanjutnya, perlu terus dijelajahi potensi chatbot AI dalam penyediaan informasi kesehatan yang lebih efektif, terjangkau, dan sesuai dengan konteks lokal serta kebutuhan pengguna. Kerangka teoretis yang kuat dan metodologi penelitian yang tepat akan membantu memahami faktor-faktor yang memengaruhi adopsi chatbot AI dan dampaknya pada pemahaman dan perilaku kesehatan masyarakat (Johnson et al., 2022). CONTOH MEMBUAT STATE OF THE ART
  • 27. PROMPT: dari state of the art, apakah bisa memberikan saran gap penelitian yang bisa saya eksplorasi lebih lanjut? jangan lupa yah setiap gak harus diberikan justifikasi dan kalau perlu referensi yang mendukung. Saya ingin gap riset tersebut menjadi novelty penelitian saya. JAWABAN: CONTOH EKSPLORASI GAP PENELITIAN DI LITERATUR PROMPT: sepertinya itu bukan gap riset. gap riset menjelaskan hal yang masih lack di body of knowledge terkait penelitian adopsi chatbot untuk sumber informasi kesehatan. Gap itu bisa berupa teori yang belum dieksplorasi, temuan yang sifatnya kontradiktif, gap populasi, gap teori dan practice, dsb. Tolong kamu formulasikan gap yang bisa kamu temukan. JAWABAN:
  • 28. PROMPT: kira-kira, apa variabel-variabel dari AI affordance terkait penggunaan chatgpt untuk mencari informasi kesehatan? JAWABAN: Dalam penelitian tentang affordance AI terkait penggunaan ChatGPT untuk mencari informasi kesehatan, ada beberapa variabel yang dapat Anda pertimbangkan untuk mengukur atau mengidentifikasi bagaimana pengguna berinteraksi dengan sistem ini. Berikut adalah beberapa variabel yang relevan yang dapat Anda pertimbangkan:  Efektivitas Pencarian Informasi Kesehatan: Variabel ini dapat mengukur sejauh mana pengguna merasa ChatGPT efektif dalam memberikan informasi kesehatan yang relevan dan akurat.  Kepuasan Pengguna: Variabel ini mencakup persepsi dan tingkat kepuasan pengguna terhadap pengalaman mereka dalam menggunakan ChatGPT untuk mencari informasi kesehatan.  Kepercayaan pada Informasi yang Diberikan: Variabel ini mencakup tingkat kepercayaan pengguna terhadap informasi kesehatan yang diberikan oleh ChatGPT. Sejauh mana pengguna mengandalkan informasi ini?  Kemudahan Penggunaan: Variabel ini mencakup kemudahan penggunaan ChatGPT dalam mencari informasi kesehatan. Apakah pengguna merasa antarmuka dan proses pencarian intuitif?  Kesesuaian dengan Kebutuhan Kesehatan: Variabel ini mencakup sejauh mana ChatGPT dapat menyediakan informasi yang sesuai dengan kebutuhan kesehatan pengguna. Apakah ChatGPT mampu memberikan solusi atau informasi yang relevan?  Waktu yang Dibutuhkan untuk Mendapatkan Informasi: Variabel ini mencakup waktu yang dibutuhkan pengguna untuk mendapatkan informasi yang mereka butuhkan melalui ChatGPT. Apakah ChatGPT dapat memberikan informasi dengan cepat atau membutuhkan waktu lama?  dst MEMBUAT VARIABEL DAN MODEL PENELITIAN PROMPT: kok sepertinya itu bukan affordance yah.? JAWABAN: Anda benar, apa yang saya sebutkan sebelumnya adalah lebih ke arah pengukuran pengalaman pengguna dalam menggunakan ChatGPT untuk mencari informasi kesehatan, bukan affordance yang merupakan konsep yang lebih terkait dengan sifat-sifat teknis atau kemampuan sistem dalam memfasilitasi tindakan pengguna. Untuk mengidentifikasi affordance dalam konteks penggunaan ChatGPT untuk mencari informasi kesehatan, Anda perlu lebih fokus pada sifat-sifat sistem dan fitur-fitur yang memengaruhi interaksi pengguna. Berikut adalah beberapa variabel yang lebih terkait dengan affordance dalam konteks ini:  Kemampuan Interaksi: Sejauh mana ChatGPT memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dan mengajukan pertanyaan terkait dengan informasi kesehatan.  Kejelasan Respon: Sejauh mana ChatGPT memberikan respon yang jelas dan relevan terhadap pertanyaan pengguna terkait kesehatan.  Kemampuan untuk Memberikan Rekomendasi: Sejauh mana ChatGPT mampu memberikan rekomendasi atau saran terkait dengan masalah kesehatan yang diajukan oleh pengguna.  Penggunaan Bahasa Alami: Sejauh mana ChatGPT mampu memahami dan merespons bahasa alami pengguna dalam konteks pertanyaan kesehatan.  dst KOREKSI
  • 29. PROMPT: dengan menggunakan affordance yang sudah kamu sebutkan, bisakah bantu saya membuat model hubungan hipotesis dengan variabel dependennya adalah niat untuk menggunakan chatgpt sebagai sumber informasi kesehatan? JAWABAN: MEMBUAT VARIABEL DAN MODEL PENELITIAN
  • 30. PROMPT: jika saya ingin melakukan studi kuantitatif, bisakah kamu buatkan indikator untuk setiap variabel affordance yang sudah kamu buat tadi? termasuk skala jawaban yang sesuai. Biasanya satu variabel setidaknya ada 3 indikator JAWABAN: Tentu, saya bisa membantu Anda membuat beberapa indikator untuk setiap variabel affordance yang telah dibahas sebelumnya, beserta dengan skala jawaban yang sesuai. Sebagai panduan, berikut beberapa indikator untuk setiap variabel, serta skala jawaban yang dapat Anda gunakan: Variabel 1: Kemampuan Interaksi Indikator 1: "Kemampuan ChatGPT untuk merespons pertanyaan saya secara cepat dan tepat.“ Skala Jawaban: Sangat Buruk, Buruk, Cukup, Baik, Sangat Baik Indikator 2: "Sejauh mana ChatGPT memahami pertanyaan saya dengan baik?“. Skala Jawaban: Sangat Tidak Memahami, Tidak Memahami, Netral, Memahami, Sangat Memahami Indikator 3: "Apakah ChatGPT mampu memberikan jawaban yang sesuai dengan pertanyaan saya?“. Skala Jawaban: Tidak Sesuai, Sedikit Sesuai, Netral, Sesuai, Sangat Sesuai Variabel 2: Kejelasan Respon. Indikator 1: "Sejauh mana …..dst MEMBUAT INSTRUMEN PENELITIAN
  • 31. PROMPT: jika saya ingin mengeksplorasi affordance dari music streaming service (secara kualitatif), apakah pertanyaan yang seharusnya saya ajukan kepada para responden? berikan referensi yang mendukung JAWABAN: Eksplorasi affordance dari layanan streaming musik secara kualitatif dapat membantu Anda memahami bagaimana pengguna berinteraksi dengan layanan tersebut dan bagaimana layanan tersebut memfasilitasi berbagai tindakan dan pengalaman. Berikut beberapa pertanyaan yang dapat Anda ajukan kepada para responden untuk mengeksplorasi affordance layanan streaming musik:  Bagaimana Anda menggunakan layanan streaming musik dalam kehidupan sehari-hari Anda? Apa yang Anda lakukan ketika menggunakan layanan ini?  Apa fitur-fitur dari layanan streaming musik yang menurut Anda paling bermanfaat? Bagaimana fitur-fitur ini memengaruhi cara Anda mendengarkan musik dan berinteraksi dengan platform tersebut?  Bagaimana Anda menemukan musik baru melalui layanan streaming musik ini? Apakah ada fitur khusus yang membantu Anda menemukan musik yang sesuai dengan selera Anda?  Bagaimana pengaturan playlist, favorit, atau daftar putar memengaruhi cara Anda mengakses dan mengorganisir musik?  Apakah Anda merasa layanan streaming musik ini memudahkan Anda untuk berbagi musik dengan teman- teman atau berkolaborasi dalam membuat playlist bersama?  Bagaimana pengalaman penggunaan aplikasi ini berbeda ketika Anda menggunakannya di perangkat seluler, komputer, atau perangkat lainnya?  dst MEMBUAT INSTRUMEN PENELITIAN
  • 32. CHATGPT DAN PELAKSANAAN PENELITIAN
  • 33. PROMPT: Saya sedang menganalisis faktor yang mendorong penggunaan chatgpt untuk penulisan paper. Saya melakukan studi kualitatif dengan melakukan interview ke 3 responden. Responden pertama menjawab "chatgpt gila yah. Keren banget bisa jawab semua pertanyaan saya. Saya jadi cepat menyelesaikan semua tulisan saya. Tulisan saya jadi keren parah. Udah gitu makenya gampang banget. Buat pemula juga mudah. Cuman saya gak tahu secara etika, apakah boleh atau gak menggunakan chatgpt.". Responden dua bilang "Saya menggunakan chatgpt karena mudah dipakai. Cukup pakai intuisi, sudah bisa langsung keluar hasil. Saya perintahkan apa saja juga bisa. Sudah gitu, saran yang dihasilkan luar biasa bagus. Hampir semua yang saya butuhkan untuk penulisan, chatgpt bisa memberikan solusi terbaik.". Responden 3 bilang "Saya agak enggan menggunakan chatgpt. Saya orangnya gaptel. Saya juga takut konsekuensi plagiarism." Bisakah kamu bantu lakukan thematic analysis atas jawaban ketiga responden tersebut? JAWABAN: Tentu, saya dapat membantu Anda melakukan thematic analysis atas jawaban ketiga responden yang Anda wawancarai. Dari jawaban mereka, ada beberapa tema yang dapat diidentifikasi: Tema 1: Kemudahan Penggunaan dan Efektivitas ChatGPT Responden pertama dan kedua sepakat bahwa salah satu faktor utama yang mendorong penggunaan ChatGPT adalah kemudahan penggunaannya. Mereka merasa ChatGPT sangat mudah dipakai dan dapat menghasilkan solusi atau konten tulisan dengan cepat dan efektif. Tema 2: Kualitas Hasil yang Dihasilkan oleh ChatGPT Responden kedua mengemukakan bahwa salah satu alasan utama penggunaan ChatGPT adalah karena kualitas hasil yang dihasilkan sangat baik. Mereka menganggap bahwa ChatGPT dapat memberikan solusi terbaik dan saran yang luar biasa bagus untuk penulisan mereka. Tema 3: Keraguan Etika dan Plagiarisme Responden pertama menyebutkan keraguan etika terkait penggunaan ChatGPT. Mereka menyatakan ketidakpastian apakah penggunaan ChatGPT dianggap etis atau tidak, yang mencerminkan pertimbangan etika dalam penggunaan teknologi ini. Tema 4: Ketidaknyamanan dan Ketakutan akan Plagiarisme Responden ketiga menyatakan ketidaknyamanan dan ketakutan terkait penggunaan ChatGPT. Mereka merasa tidak berpengalaman dalam penggunaan teknologi seperti ini dan khawatir akan konsekuensi plagiarism yang mungkin timbul dari penggunaannya. MENGOLAH DATA TEKSTUAL
  • 34. PROMPT: jika studi kuantatif yang saya temukan juga menunjukkan bahwa, dari faktor kualitas informasi, kualitas sistem, kualitas layanan, persepsi kemudahan penggunaan dan persepsi kebergunaan semuanya terbukti berpengaruh terhadap niat penggunaan chatgpt untuk membantu penulisan paper. Apa yang bisa kamu simpulkan dari hasil penelitian secara mixed method ini? JAWABAN: Dari hasil penelitian secara mixed method yang Anda lakukan, terdapat beberapa simpulan yang dapat diambil: Kualitas Informasi, Kualitas Sistem, dan Kualitas Layanan Penting: Hasil penelitian kuantitatif menunjukkan bahwa faktor-faktor ini (kualitas informasi, kualitas sistem, dan kualitas layanan) berpengaruh terhadap niat penggunaan ChatGPT untuk membantu penulisan paper. Hal ini menunjukkan bahwa pengguna cenderung lebih cenderung menggunakan ChatGPT jika mereka percaya bahwa sistem ini dapat memberikan informasi berkualitas, memiliki kualitas sistem yang baik, dan disertai dengan layanan yang memadai. Persepsi Kemudahan Penggunaan dan Kebergunaan: Faktor-faktor persepsi kemudahan penggunaan dan persepsi kebergunaan juga berpengaruh terhadap niat penggunaan ChatGPT. Ini menunjukkan bahwa pengguna cenderung lebih condong untuk menggunakan ChatGPT jika mereka menganggap sistem ini mudah digunakan dan bermanfaat dalam membantu mereka dalam penulisan paper. Pertimbangan Etika dan Plagiarisme: Hasil wawancara kualitatif dengan responden pertama mengungkapkan bahwa masih ada pertimbangan etika terkait dengan penggunaan ChatGPT. Meskipun faktor-faktor teknis berpengaruh, pertimbangan etika juga dapat memengaruhi niat penggunaan. Ketidaknyamanan dan Ketakutan Terkait Penggunaan ChatGPT: Responden ketiga dalam wawancara kualitatif menyebutkan ketidaknyamanan dan ketakutan terkait penggunaan ChatGPT. Ini mencerminkan bahwa meskipun faktor-faktor teknis berpengaruh, ada juga faktor psikologis dan emosional yang memengaruhi niat penggunaan. Keselarasan Temuan Kuantitatif dan Kualitatif: Keselarasan antara temuan kuantitatif dan kualitatif adalah hal yang positif. Faktor-faktor yang muncul dalam wawancara kualitatif juga ditemukan berpengaruh dalam analisis kuantitatif. Ini memperkuat keyakinan bahwa faktor-faktor tersebut memainkan peran penting dalam niat penggunaan ChatGPT. Simpulan utamanya adalah bahwa penggunaan ChatGPT untuk membantu penulisan paper dipengaruhi oleh faktor-faktor teknis seperti kualitas informasi, kualitas sistem, dan kualitas layanan, serta faktor-faktor psikologis dan etika seperti persepsi kemudahan penggunaan, persepsi kebergunaan, pertimbangan etika, dan ketakutan akan plagiarisme. Hasil studi ini dapat memberikan wawasan yang berharga bagi pengembang dan peneliti dalam memahami faktor-faktor yang memengaruhi adopsi teknologi seperti ChatGPT dalam konteks penulisan akademik. MENGANALISIS DATA
  • 35. MEMBUAT PROGRAM PROMPT: buatlah fungsi dalam bahasa Phyton untuk mendeteksi penyakit padi dengan menggunakan SVM. Fungsi tersebut memiliki tiga parameter: image, panjang, dan lebar. Fungsi tersebut menghasilkan tipe penyakit padi dari image dalam parameter. Model learning yang dipakai adalah SVM.
  • 36. PROMPT: Mohon kamu buatkan program yang berbasis CNN? MEMBUAT PROGRAM Maksudnya membuatkan program deteksi penyakit padi yang sebelumnya diminta menggunakan Bahasa Phyton
  • 37. CHATGPT DAN PENULISAN PAPER
  • 38.  PROMPT: PERBAIKI, KEMBANGKAN, RINGKAS, TRANSLATE DALAM BAHASA …., dsb.  Contoh:  Perbaiki kalimat berikut agar sesuai kaidah penulisan yang baik  Perbaiki paragraf berikut ini agar lebih mudah difahami  Kembangkan paragraf berikut ini agar lebih menarik  Kembangkan point-point berikut ini agar menjadi sebuah paragraph/kumpulan paragraf  Perbaiki bagian pendahuluan ini agar urgensi penelitian lebih kelihatan  Ringkas bagian pendahuluan skripsi ini agar bisa menjadi bagian pendahuluan sebuah paper. Bagian pendahuluan skripsi tersebut adalah: “….”  Perbaiki gaya tulisan berikut ini agar menjadi tulisan yang formal PROMPT DASAR CHATGPT UNTUK PENULISAN
  • 39.  Introduction : Apa permasalahan penelitian?  Methods : Bagaimana kita menjawab permasalahan tersebut?  Results : Apa yang menjadi temuan kita?  And  Discussion : Apa interpretasi di balik temuan tersebut? 39 STRUKTUR PAPER: IMRAD
  • 40. (Title) (Authors) (Abstract) Introduction Methods Results Discussion (Acknowledgments) (References) STRUKTUR PAPER SECARA LENGKAP  Variansi dari IMRAD  Menambahkan bagian Literature Review dan/atau Related Works setelah bagian Pendahuluan  Menggabungkan Results and Discussion menjadi satu bagian  Menambahkan bagian Conclusions  Dsb
  • 41. CONTOH STRUKTUR PAPER  (Title)  (Authors)  (Abstract)  Introduction  Related Works  Proposed Methods  Experiments (Results & Discussion)  (Conclusions)  (Acknowledgments)  (References) Tipikal Rumpun Saintekes  (Title)  (Authors)  (Abstract)  Introduction  Literature Review  Hypotheses Development  Methods  Results, Discussion, and Implications  (Conclusions)  (Acknowledgments)  (References) Tipikal Rumpun Sosial Humaniora
  • 42. ISI TIAP BAB DI PAPER
  • 43. ISI TIAP BAB DI PAPER
  • 44. INGAT!!!!! CONTOH YANG DIBERIKAN MENGACU PADA KONTEKS BERIKUT: MEMBUAT KERANGKA PAPER faktor yang mendorong penggunaan chatgpt untuk membantu penulisan karya ilmiah: perspektif teori self determination theory Konteks ini akan dibawa terus sampai akhir dari contoh
  • 45. PROMPT: saya ingin membuat paper dengan judul "faktor yang mendorong penggunaan chatgpt untuk membantu penulisan karya ilmiah: perspektif teori self determination theory" yang merupakan penelitian kuantitatif. tolong buatkan kerangka paper yang sesuai dari judul sampai daftar pustaka. JAWABAN: MEMBUAT KERANGKA PAPER TIPS membuat PROMPT, gunakan: “Saya ingin membuat paper dengan judul XXXX bertipe YYYY. Tolong buatkan kerangka paper yang sesuai dari judul sampai daftar pustaka.”. JUDUL harus se-spesifik mungkin agar chatGPT bisa mengenerate kerangka paper dengan lengkap.
  • 46. MEMBUAT BAGIAN PENDAHULUAN Ingat konsep kunci yang harus ada di bagian Pendahuluan:  Urgency topik yang akan diteliti  Permasalahan apa yang muncul dari topik yang diteliti tersebut, dan mengapa masalah itu penting  Studi yang sudah dilakukan terkait masalah tersebut (state of the art)  Gap penelitian yang masih ditemukan di literature  Tujuan penelitian berdasarkan gap tersebut  Teori kunci yang dipakai, dan justifikasinya  Sistematika penulisan (8) Performance Gap Source: Miles, D. A. (2017, August). A taxonomy of research gaps: Identifying and defining the seven research gaps. In Doctoral Student Workshop: Finding Research Gaps-Research Methods and Strategies, Dallas, Texas (pp. 1-15).
  • 47. PROMPT: bisakah kamu berikan tulisan lengkap di bagian pendahuluan sesuai dengan kerangka yang sudah kamu buat? urutan isi paragraf dalam bagian pendahuluan tersebut mencakup: 1) pentingnya chatbot dan termasuk statistik yang mendukung, (kamu harus cantumkan sumber statistiknya dari mana) 2) potensi chatbot dalam menbantu penulisan ilmiah, 3) dengan menimbang pros dan kons yang ada, mengapa peneliti masih menggunakan chatbot untuk penulisan ilmiah, 4) studi yang sudah dilakukan terkait niat penggunaan chatbot untuk penulisan ilmiah dan teori-teori yang sudah dipakai (state of the art), 5) gap yang kamu temukan di literatur yang ingin diselesaikan dalam penelitian ini (terkait penggunaan teori self determination theory). jelaskan juga kenapa selft determination theory merupakan teori penting dalam penelitian ini, 6) tujuan penelitian ini, 7) sistematikan penulisan. State of the art harus berupa critical analyisis terhadap literatur yang ada, sehingga gap penelitian yang ada di tulisan ini jadi terlihat. Tuliskan semua daftar pustaka yang kamu pakai, minimal 15 referensi dan jangan lupa juga menuliskan semua sitasinya di paragraf yang kamu buat. Setiap argumen yang kamu buat tolong diperkuat dengan referensi yang mendukung. Saya mau hasilnya berupa kumpulan paragraf tanpa adanya sub heading. Saya ingin tulisan saya ini setidaknya terdiri dari 1500 kata. Inget yah buat daftar pustaka, dan pastikan daftar pustaka tersebut sudah disitasi di teks. MEMBUAT BAGIAN PENDAHULUAN
  • 48. MEMBUAT BAGIAN PENDAHULUAN JIKA TIDAK PUAS, PERTAJAM BAGIAN YANG MASIH BELUM MEMUASKAN!! Analisis literature yang mana?
  • 49. PROMPT: kamu tulis "Analisis kritis atas literatur yang ada mengungkapkan bahwa meskipun ada sejumlah penelitian tentang penggunaan chatbot dalam konteks akademik, masih ada kekurangan dalam pemahaman tentang faktor- faktor yang mempengaruhi niat penggunaan chatbot untuk membantu penulisan karya ilmiah". Analisis kritis atas literatur yang mana? Kamu perlu pertajam bagian itu dengan memasukkan sitasi ke literatur terkait. Gabung dengan bagian pendahuluan yang sudah kamu tuliskan JAWABAN: MEMBUAT BAGIAN PENDAHULUAN
  • 50. PROMPT: saya masih belum puas dengan referensi yang kamu berikan. Bisakah kamu tambahkan sitasi dan referensi yang lebih banyak dari publikasi di lima tahun terakhir? Tambahkan sitasi dan referensi dari setidaknya 10 paper JAWABAN: MEMBUAT BAGIAN PENDAHULUAN Jika referensi belum memuaskan, minta chatGPT menambahkan referensi. TIPS PROMPT: Tambahkan referensi setidaknya X paper dari publikasi di Y tahun terakhir.
  • 51. PROMPT: pastikan seluruh daftar pustaka sudah disitasi di teks JAWABAN: MEMBUAT BAGIAN PENDAHULUAN Jika daftar pustaka dan sitasi di teks masih tidak klop, minta chatGPT menambahkan sitasi di teks. TIPS PROMPT: Pastikan seluruh daftar pustaka sudah disitasi di teks.
  • 52. MEMBUAT BAGIAN LITERATURE REVIEW Bagian Literature Review berisi semua TEORI KUNCI yang dipakai dan juga detail dari state of the art. TIPS PROMPT:  Tolong kamu buatkan isi dari setiap sub bab bagian Literature Review dengan lengkap. Setiap sub bab berisi setidaknya N paragraf.  Tolong perkaya bagian teori X dengan menyitir setidaknya X penelitian yang sudah menerapkan teori X di konteks yang berbeda. Jangan lupa tulis juga sitasinya di teks.  Tolong kamu tambahkan sub bab Penelitian Terkait dengan membuat tabel yang berisi kolom: Referensi, Tahun, Negara, Tujuan Penelitian, Teori Yang Dipakai, Metodologi, Hasil dan Kesimpulan.  Tolong kamu buatkan diskusi yang berisi analisis kritis dari tabel yang sudah kamu. Diskusi setidaknya berisi…
  • 53. MEMBUAT BAGIAN LITERATURE REVIEW PROMPT: tolong kamu buatkan isi dari setiap sub bab tersebut dengan lengkap. Satu sub bab setidaknya ada lima paragraf. Pastikan setiap referensi sudah kamu sitasi di teks. JAWABAN: Masih kurang detil dan kaya dengan penerapan teori ini di konteks yang berbeda
  • 54. MEMBUAT BAGIAN LITERATURE REVIEW PROMPT: tolong perkaya bagian SDT dengan menyitir setidaknya lima penelitian yang sudah menerapkan SDT di konteks yang berbeda. Jangan lupa tulis juga sitasinya di teks.. JAWABAN:
  • 55. MEMBUAT BAGIAN LITERATURE REVIEW PROMPT: tolong perkaya bagian SDT dengan menyitir setidaknya lima penelitian yang sudah menerapkan SDT di konteks yang berbeda. Jangan lupa tulis juga sitasinya di teks.. JAWABAN: Jika kita rasa, penelitian terkait masih kurang diberikan, kita bisa minta chatGPT untuk membuat penelitian terkait dan merangkum dalam bentuk tabel
  • 56. MEMBUAT BAGIAN LITERATURE REVIEW PROMPT: bisakah kamu buatkan diskusi yang berisi analisis kritis terhadap penelitian yang sudah kamu rangkum di tabel? Kamu bisa jelaskan dari perspektif konteks/obyek yang diamati, negara, teori yang banyak dipakai, dan sebagainya. Saya juga ingin kamu highlight bahwa masih ada gap terutama dari penggunaan teori SDT. jangan lupa kamu sitasi penelitian-penelitian di tabel tersebut di teks yang kamu buat JAWABAN: Setiap tabel dan gambar harus dinarasikan. Kita bisa minta chatGPT untuk membuat diskusi dari tabel yang sudah dia buat.
  • 57. MEMBUAT BAGIAN HIPOTESIS  Bagian hipotesis menggambarkan model penelitian yang akan kita ajukan, sesuai dengan teori yang kita gunakan.  Hipotesis menggambarkan hubungan antar variabel  Proses penalaran logis dari setiap hipotesis harus terlihat jelas TIPS PROMPT  Tolong berikan saran model hipotesis berdasarkan teori X untuk menggambarkan YYYY (misal adopsi chatGPT untuk penulisan karya ilmiah).  Buatlah rasional dari hipotesis X mempengaruhi Y. Proses penalaran logis penarikan hipotesis tersebut harus jelas dan disertasi dengan referensi yang mendukung. Berikan contoh jika diperlukan untuk memperjelas justifikasi dari setiap hipotesis.  Tolong perkuat rasional dari setiap hipotesis agar lebih kuat. Rasional tidak boleh terlalu pendek karena akan tidak jelas konteksnya.
  • 58. MEMBUAT BAGIAN HIPOTESIS PROMPT Bisakah kamu buatkan gambar model hipotesis terkait adopsi chatgpt untuk membantu penulisan paper ilmiah dengan menggunakan teori SDT tadi? Mohon kamu tuliskan hipotesisnya dengan simbol H1, H2, dst. Jangan lupa juga kamu tuliskan rationale untuk setiap hipotesis yang kamu buat disertasi dengan referensi yang mendukung sehingga penalaran logis dari penarikan sebuah hipotesis terlihat jelas. Jangan lupa kamu berikan sitasi di rationale yang kamu buat tadi. JAWABAN:
  • 59. MEMBUAT BAGIAN HIPOTESIS PROMPT modelnya kayaknya salah. seharusnya independent variabelnya adalah motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Lalu variabel mediasinya adalah kepuasan otonomi, kepuasan kompetensi, dan kepuasan keterkaitan sosial. Sedangkan variabel dependentnya adalah penggunaan chatGPT. Kamu harus buat hubungan hipotesis antara setaip variabel independent ke variabel mediasi, dan setiap variabel mediasi ke variabel dependent. Tolong kamu berikan justifikasi untuk setiap hipotesis tersebut. Setiap justifikasi setidaknya berisi sepuluh kalimat, dan tolong kamu berikan referensi yang mendukung untuk memperkuat justifikasi kamu. Koreksi Model Hipotesis yang SALAH
  • 60. MEMBUAT BAGIAN HIPOTESIS PROMPT Rasional yang kamu buat untuk setiap hipotesis terlalu pendek dan gak masuk akal. Tolong perbaiki lagi Jika rasional dari setiap hipotesis belum memuaskan, minta chatGPT untuk memperbaikinya (jika perlu berikan HINT)
  • 61. MEMBUAT BAGIAN METODOLOGI  Metodologi memberikan informasi mengenai rancangan riset secara detil (gambaran studi kasus, instrument, teknik sampling, metode pengolahan data, dsb)  Isi dari metodologi penelitian memungkinkan sebuah penelitian bisa DIREPLIKASI oleh peneliti lainnya TIPS PROMPT:  Penelitian ini akan bersifat (kuantitatif/kualitatif/lainnya). Tolong buatkan instrument berupa 1) daftar pertanyaan penelitian yang bisa saya ajukan ke responden (jika kualitatif) 2) indikator penelitian setiap variabel dalam bentuk tabel yang berisi variabel, definisi operasional, indicator, dan referensi.  Tolong buatkan isi bagian metode pengumpulan data. Saya ingin pengumpulan data dilakukan secara XXX melalui YYY. Berikan alasan juga mengapa metode tersebut paling sesuai.  Saya ingin mengolah data saya dengan metode XXX. Tolong buatkan bagian diskusi di bagian metode analisis data dengan menjelaskan prosedur pengolahan data dengan menggunakan XXX tersebut. Jangan lupa memberikan justifikasi kenapa metode tersebut paling cocok dan juga referensi yang mendukung.
  • 62. MEMBUAT BAGIAN METODOLOGI PROMPT sekarang tolong bantu saya untuk mengisi bagian metodologi. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan menyebarkan kueisoner di sosial media. Tolong buat 3 sub bagian pada bagian ini: pemgembangan instrumen penelitian, prosedur pengumpulan data, dan metode analisis data. Tolong instrument penelitian kamu buatkan dalam bentuk tabel dengan isi: variabel, definisi operasional, indikator, dan referensi. Saya menggunakan skala likert 5 dan akan mengolah menggunakan PLS-SEM. Tolong kamu berikan argumentasi atas pilihan saya tersebut.
  • 63.  Bagian ini menjelaskan: 1) hasil pengolahan data (termasuk demografi), 2) diskusi terhadap hasil tersebut (termasuk kaitannya dengan literature sebelumnya), dan juga 3) implikasi terhadap praktis, teori (teori apa yang ditambahkan, diperbaiki, diperkuat, dsb), maupun sosial  chatGPT bisa membantu dalam memberikan draft narasi diskusi dan implikasi. TIPS PROMPT:  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa XXX (jelaskan semua hasil penelitian). Tolong bantu saya untuk membuat diskusi untuk menjawab pertanyaan penelitian berikut: 1)…, 2)… Tolong kamu juga bisa merelasikan hasil penelitian ini dengan penelitian sebelumnya.  Dari hasil tersebut, tolong kamu buat implikasi penelitian baik secara teori maupun praktis. MEMBUAT BAGIAN HASIL DAN DISKUSI
  • 64. MEMBUAT BAGIAN HASIL DAN DISKUSI PROMPT Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) motivasi intrinsik mempengaruhi kepuasan otonom dengan nilai path coefficient sebesar 0.543, 2) motivasi intrinsik mempengaruhi kepuasan kompetensi dengan nilai path coefficient sebesar 0.383, 3) motivasi intrinsik mempengaruhi kepuasan interaksi sosial dengan nilai path coefficient sebesar 0.155, 4) motivasi ekstrinsik mempengaruhi kepuasan otonom dengan nilai path coefficient sebesar 0.242, 5) motivasi ekstrinsik mempengaruhi kepuasan kompetensi dengan nilai path coefficient sebesar 0.113, 6) motivasi ekstrinsik mempengaruhi kepuasan interaksi sosial dengan nilai path coefficient sebesar 0.542, 7) kepuasan otonom mempengaruhi adopsi penggunaan chatgpt dengan path coefficient sebesar 0.654, 8) kepuasan kompetensi mempengaruhi adopsi penggunaan chatgpt dengan path coefficient sebesar 0.754, 9) kepuasan interaksi sosial mempengaruhi adopsi penggunaan chatgpt dengan path coefficient sebesar 0.354, 10) motivasi intrinsik mempengaruhi adopsi penggunaan chatgpt dengan path coefficient sebesar 0.444, 11) motivasi ektrinsik mempengaruhi adopsi penggunaan chatgpt dengan path coefficient sebesar 0.644. Bisakah kamu membantu membuatkan sub bab diskusi untuk menginterpretasikan hasil tersebut. Tolong jangan lupa juga untuk melihat kaitannya dengan literature sebelumnya. Jangan lupa menuliskan sitasi di teks.
  • 65. MEMBUAT BAGIAN HASIL DAN DISKUSI PROMPT bisakah kamu membuatkan bagian implikasi penelitian, baik implikasi teori dan praktis?.
  • 66. Bagian ini akan mengilustrasikan bagaimana ChatGPT mungkin akan memberikan inspirasi dalam merespon komentar reviewer CONTOH BAGIAN INTRODUCTION MEREVISI PAPER SESUAI KOMENTAR REVIEWER Lecturers as educators in higher education have obligations that must be fulfilled as the Tridharma of Higher Education [1]. The responsibilities of the lecturers referred to include Teaching, Research, and Community Service Activities. According to Indonesian Law number 12 of 2012 [2], higher education institutions as providers of higher education function in developing the abilities of the academic community to be innovative, responsive, creative, skilled, competitive, and cooperative. The actual implementation that can be carried out by higher education is developing the quality of lecturers. It can be estimated by measuring lecturer performance. Measuring the quality of lecturer performance can be determined based on several assessment parameters, including organizational culture [3], leadership behavior [3]–[6], training [7], work environment [3], satisfaction [8], motivation [9], commitment organization [5]. In its implementation, sometimes parameter assessments cannot be measured in a complex manner, which is caused by the conditions of the educational institution. The tendency is that the evaluation can only be assessed on organizational culture, leadership, and work motivation [10]–[12]. Three parameters are often assessed to get a more realistic result. Leadership is essential in openly providing direction or motivation to all sections of an educational institution sincerely [5]. The leadership needed is the characteristic of being responsible, empowering members to the fullest without ignoring the rules that apply in society and all the agreements that have been agreed upon from the start. In addition to leadership, organizational culture is also an essential part of higher education institutions which acts as a collective effect from behavior, subjective values, or characteristics of academic actors in the organization to generally accepted beliefs that can improve organizational quality [13]. Organizational culture tends to depend on work motivation. Work motivation in an educational setting is a reference for institutional development and a benchmark for achieving vision and mission [14]. In several places, motivation and organizational culture in the educational environment are integral in measuring the achievement of formal quality of academic staff and lecturer performance [15].
  • 67. Bagian ini akan mengilustrasikan bagaimana ChatGPT mungkin akan memberikan inspirasi dalam merespon komentar reviewer CONTOH BAGIAN INTRODUCTION MEREVISI PAPER SESUAI KOMENTAR REVIEWER Several analytical approaches to the parameters determining lecturer performance have been introduced in previous studies [3], [10], [11]. This research analyzes and gets the influence value between measurement parameters. Influence measurement is measured using SEM (Structural Equation Modeling) and sequentially. This study analyzed the relationship of each measurement parameter with optimal value results. However, the measurements only show a one-way effect based on the measured parameters. In fact, the effect of measurements can produce causality measures that can determine influence in both directions. Two-way causality of measurement parameters is needed to show parameter criteria in case studies with different characteristics. This study proposes a new approach to measuring the correlation between organizational culture parameters and leadership behavior to analyze the quality of lecturer performance in higher education institutions. The research objective was to determine the correlation between the two parameters in measuring lecturer performance. The contribution of the proposed research is a new approach in the form of correlation analysis with an analysis of the quality of lecturer performance obtained from the parameters of organizational culture and leadership behavior. It has yet to be done in previous studies [3], [10], [11]. Two-way correlation means that two variables can have a relationship of mutual influence or a causal relationship. In correlation measurements, two parameters can be correlated but have different correlation values from the opposite variable measurement angle. When the two directions have a correlation value similar to or close to 1, the two variables are strongly correlated. However, if the correlation value is low and the two-way measurement values are not close, the two variables are said to have a weak correlation. The research hypothesis suggests that the two parameters of organizational culture and leadership behavior have a strong, high correlation with perfectly positive results in both directions, with different correlation values in each direction of measurement. The benefit of measurement can provide a more accurate basis for assessing lecturer performance in analyzing dynamic correlation threshold values. This model uses real data at an educational institution where seven parameters are used from leadership behavior and seven from organizational culture and was taken through interview techniques. The research results can be used as a reference for developing lecturer performance
  • 68. CONTOH HASIL REVIEW Review 1: This manuscript is irrelevant and outside the scope of the conference. This topic analyzes the measuring of lecturer performance using parameter analysis of organizational culture and leadership behavior. Therefore, there is no discussion regarding information technology issues. Please think about submitting to a different conference. Review 2: - The authors need to emphasize the problem of this research into IT-related problem (for example data science). For example, what are the weaknesses of survey research? In the current form, this paper is likely more suitable for business-related conference, not IT conference. Or, did this paper actually use a survey research? - The research gaps are not clear. - I'm confused with the operational definition of each variable. For example, how did you operationalize the organizational culture variable? what indicators did you use? I need a detailed explanation of each variable. - Why did you use pearson correlation rather than other statistical methods such as regression? - The discussion and implications of this study are not discussed. MEREVISI PAPER SESUAI KOMENTAR REVIEWER
  • 69. PROMPT: Jika saya mendapatkan dua buah review sebagai berikut. Review 1: …. Review 2: …… Bisakah kamu membantu memperbaiki bagian pendahuluan saya untuk mengakomodir review di atas? Bagian pendahuluan saya adalah sebagai berikut: …. MEREVISI PAPER SESUAI KOMENTAR REVIEWER
  • 70. CONTOH JAWABAN: MEREVISI PAPER SESUAI KOMENTAR REVIEWER
  • 71. BELUM PUAS??? PROMPT: bagaimana membuat pendahuluan tersebut agar lebih kelihatan kontribusi dari perspektif IT? tolong bantu saya merevisi pendahuluan tersebut. MEREVISI PAPER SESUAI KOMENTAR REVIEWER Menambahkan konteks TI
  • 72. Misalnya, kita juga masih belum puas dengan rumusan research gap yang diberikan chatGPT. PROMPT: terkait bagian pendahuluan yang tadi kamu revisi, jika reviewer bilang bahwa gap risetnya belum jelas, apakah kamu bisa merevisi bagian pendahuluan tersebut agar bisa menjawab komentar reviewer? Contoh potongan jawaban: MEREVISI PAPER SESUAI KOMENTAR REVIEWER However, there exists a research gap that needs to be addressed in this context. Previous studies have tended to focus on teaching aspects in general without considering key elements that may influence lecturer performance, such as organizational culture and leadership behavior. Moreover, there is still confusion about how these concepts are operationalized in the context of higher education. Therefore, this research aims to fill this research gap by conducting an in-depth examination of lecturer performance measurement parameters, including organizational culture [3], leadership behavior [3]–[6], training [7], work environment [3], satisfaction [8], motivation [9], and organizational commitment [5]. This study will explore the impact of organizational culture and leadership behavior on lecturer performance, as well as how these elements can be enhanced in the context of higher education.
  • 73.  Output dari ChatGPT tidak bisa dipakai begitu saja, ada resiko terdeteksi oleh anti-chatgpt  Pengecekan yang bisa dilakukan:  Menggunakan software pendeteksi buatan ChatGPT, misalnya melalui https://www.zerogpt.com/  Menggunakan software deteksi plagiarism (turnitin, dsb) PENGECEKAN OUTPUT DARI CHATGPT
  • 74. PENGECEKAN OUTPUT DARI CHATGPT
  • 75. Beberapa tips:  Gunakan perintah dan output dalam Bahasa Indonesia. Jika sudah selesai, bisa minta tuliskan ChatGPT dalam Bahasa Inggris, misal “ Please translate in English”.  Upayakan sudah punya teks modal awal. Tinggal minta ChatGPT untuk memperbaiki. PENGECEKAN OUTPUT DARI CHATGPT
  • 76.  Teknologi (termasuk AI) membutuhkan etika dalam penggunaannya  Masih dalam tahap pengembangan panduan etika penggunaan ChatGPT  Apakah kita selamanya mau bergantung pada ChatGPT? Otak manusia bisa tumpul jika “kecanduan” menggunakan ChatGPT ETIKA