KOMPAS.com - Soto tangkar dan soto betawi sama-sama berasal dari Jakarta.
Makanan berkuah ini kerap ditemui di jajanan kaki lima dan restoran di Jakarta. Seporsi soto betawi dan soto tangkar biasanya disantap bersama nasi hangat, taburan emping, dan bawang goreng.
Pada dasarnya soto tangkar dan soto Betawi punya banyak perbedaan dari sejarah, bumbu yang digunakan, hingga proses pembuatannya.
Simak perbedaan soto betawi dan soto tangkar berikut ini.
Baca juga:
Kata "tangkar" dalam bahasa Betawi disebut juga dengan tulang iga. Sesuai dengan arti namanya, pada zaman dahulu masyarakat Betawi mengolah iga untuk isian soto.
Terdapat beragam cerita mengenai asal mula hadirnya soto tangkar. Dikutip dari buku "Selaksa Rasa dan Cerita" (2016) karya Akademi Kuliner Indonesia yang diterbitkan oleh PT Gramedia Pustaka Utama, soto tangkar sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda.
Pasa saat itu harga daging sapi termasuk mahal, sehingga hanya maneer Belanda yang mampu membelinya.
Sementara mayarakat lokal hanya mampu membeli bagian tangkar yang sedikit berdaging karena harganya murah.
Ada juga yang mengatakan bahwa pada zaman penjajahan Belanda, para maneer yang mengadakan pesta akan mengolah daging sapi. Masyarakat lokal lantas memanfaatkan bagian tangkar dan jeroan yang memang tidak diolah orang Belanda.
Sisa tangkar dan jeroan tersebut kemudian diolah oleh masyarakat menjadi beragam masakan, salah satunya soto tangkar.
Baca juga: Sejarah Soto Tangkar Khas Betawi, Lahir karena Daging Hanya untuk Penjajah
Menambahkan dari laman Kompas.com yang terbit pada Rabu (5/8/2022), soto tangkar juga merupakan kuliner hasil percampuran antara budaya lokal dengan budaya yang datang ke Betawi, seperti budaya China, India, dan Arab.
Lain halnya dengan soto tangkar, nama soto betawi pertama kali digunakan oleh seorang pedagang soto bernama Lie Boen Po untuk menjual sotonya.
Dikutip dari laman Kemdikbud, soto betawi memang sudah dikenal masyarakat umum pada 1977 hingga 1978. Namun, semakin populer setelah soto Lie Boen Po ditutup pada 1991.
Selain mengggunakan santan, soto betawi juga menggunakan tambahan susu pada kuah soto. Menurut sejarahnya, susu yang digunakan untuk soto betawi muncul sekitar 1960-an.
Pada saat itu produksi susu sapi di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, melimpah, dan masyarakat menganggap bahwa menambahkan susu pada soto betawi adalah sesuatu yang bergengsi.
Versi lainnya, penjual soto betawi H. Ma'ruf suatu hari kehabisan santan saat berjualan soto. Ia lantas menggunakan susu untuk mengganti santan.
Baca juga: Apa Bedanya Soto Betawi dengan Soto Daerah Lain?
Chef Park Hotel Cawang Heriawan saat dihubungi oleh Kompas.com pada Rabu (23/3/2022) mengatakan bahwa perbedaan dasar antara soto tangkar dan soto Betawi yaitu ada pada penambahan rempah.
Soto tangkar ditambahkan kapulaga dan jintan.
Aroma harum dari kuliner soto tangkar berasal dari tumisan bumbu merah dan aneka rempah.
Beberapa di antaranya ada kemiri, jintan, bawang merah, bawang putih, cabai merah keriting, kunyit, jahe, dan kapulaga.
Sementara soto betawi juga menggunakan tumisan bumbu merah, cuma bedanya tidak menggunakan jintan dan kapulaga.
Baca juga:
Proses pembuatan soto tangkar dan soto Betawi hampir sama, mulai dari perebusan daging dan jeroan hingga membuat kuah kaldu.
Bedanya soto tangkar menggunakan tambahan kentang yang direbus bersama daging.
Setelah kuah kaldu matang, soto tangkar akan dicamur dengan santan cair dengan takaran satu banding satu, sehingga kuah yang dihasilkan terasa gurih dan ringan.
Sementara soto Betawi menggunakan campuran santan dan susu pada kuah kaldu, sehingga hasilnya lebih creamy dibanding soto tangkar.
Buku "Selaksa Rasa dan Cerita" (2016) karya Akademi Kuliner Indonesia yang diterbitkan oleh PT Gramedia Pustaka Utama bisa dibeli di Gramedia.com.
Lihat postingan ini di Instagram
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Health
Tren
Otomotif
Sains
Regional
Tren
Travel
Global
Food
News
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.