Ada yang berbeda dalam pameran yang di selenggarakan di Galeri Ken Arok kali ini, untuk pertama kalinya pamerannya mamipo di buka oleh Ibu Walikota Malang, Dra. Hj. Heri Pudji Utami, M.AP. Tak seperti biasanya, kali ini harus mengikuti protokol dari Pemkot, yaitu ada ceremony pembukaan. Yang menarik adalah prosesi pembukaan yang digagas rekan-rekan mamipo, Ibu Walikota dengan menggunakan pedang Katana, beliau menyobek pintu yang terbuat dari kertas, layaknya pintu-pintu di Jepang.
Begitu masuk galeri Ken Arok, Pengunjung di sambut oleh Wainem, maklum foto Wainem berada tepat di tengah-tengah galeri. Dan foto itu pula yang membuat Ibu Walikota terenyuh, begitu membaca text dari Wainem, Ibu walikota menitikkan air mata. Berkali-kali beliau terlihat mengusap mata dengan tissu.
Selain ibu Walikota, pembukaan pameran ini dihadiri oleh rekan-rekan dari luar kota, seperti mas Mamuk Ismuntoro (surabaya), mbak Ng Swan Ti dan mas Edy Purnomo (Jakarta), mas Arief dan Nakulo (Kediri), mas Lukman (Bali). Tampaknya pembukaan pameran ini sekaligus menjadi ajang temu kangen para fotografer di luar kota Malang.
Pameran yang menampilkan 18 portrait Jugun Ianfu ini, memang sangat berbeda dari pameran umumnya di kota Malang. Pengunjung pengunjung di hadapkan pada sejarah kelam masa lalu, rata-rata tiap pengunjung membaca caption sampai akhir. Satu pengunjung bisa berlama-lama menghadap satu foto.
Bahkan tak jarang pengunjung menitikkan air mata, seperti Tri. “Saya tidak berkata apa-apa” ucapnya kepada Wiwid, saat diwawancara. Ada pula pengunjung yang penasaran, “lha fotone wong-wong tuwek tok ngono,” ujar Sari ketika berada di depan galeri. Begitu membaca caption tiap-tiap portrait, Sari pun terenyuh, “Mas, aku ndak iso mbayangno perasaan wong-wong iki, kejeron mas, aku suedih,” ujar sari ketika berada di foto terakhir, Emah. (Wiwid)
thanks to:
Tuhan Yang Maha Esa, Jan Banning, Hilde Janssen, Ibu Walikota, CCCL, Perpustakaan Kota Malang, TP PKK kota Malang, Paring Waluyo, Ng Swan Ti, Edy Purnomo, Bobby Haryanto, Ahmad ‘deNy’ Salman, Mamuk Ismuntoro (matanesia), Lukman S. Bintoro, Arief Priyono dan Nakula (kanopi), Radar Malang, Surya, J-TV, Malang TV, wartamalang.com, Aribowo Sucipto (Antara), Bang Yani, Dita Putri (Jawa Pos), Tinton (Arek TV), Apriani Mike Palamba, Waseso Aji, Pak Slamet, UKM Fotografi se-Malang Raya, Komunitas-komunitas Fotografi di Malang, rekan-rekan lain yang mendukung terselenggaranya pameran, tak lupa para Baby Sitter mamipo (Deni, Wiwid, Indra, Andra, Samid, Nonic, Decky, Bim-bim, Qomar).
Update:
Bangga menjadi bagian dari pelaksana pameran ini, animo pengunjung, komentar-komentar yang tak terduga, dan semangat pelaksana terlihat sekali semenjak pembukaan (09/01/12) hingga hari ini (15/01/12) yang beriringan dengan pelaksanaan “Car Free Day dan Donor Darah dari PMI dan PERSEMA.
Tidak sabar untuk menjadi pelaksana Pameran Foto lainnya…
CIAMIK SORO…
Sukses selalu buat mamipo….
Semangat selalu buat tim Baby Sitter mamipo…
Go mamipo Go Go…..
pameran yang beredukasi… bagus untuk semua kalangan masyarakat.. siap untuk next project…
sayang mamipo…. :* (mwah)