Saitama – Surya- Siapa tak kenal Shin-chan? Bocah lima tahun dengan kenakalan luar biasa yang biasa kita tonton setiap Minggu pagi di stasiun televisi swasta. Film animasi Jepang berjudul Crayon Shin-chan ini tak hanya kondang di negeri asalnya Jepang, tetapi juga di Indonesia dan banyak negara lain.
Namun ada kabar buruk buat pecinta Shin-chan. Yoshito Usui, kartunis pencipta dan penulis kisah itu, dilaporkan hilang saat mendaki gunung, ungkap kepolisian perfektur Saitama, Jepang, Rabu (16/9).
“Kami sedang mencarinya di pegunungan,” jelas seorang petugas kepolisian. Pencarian berlangsung sejak Sabtu (12/9) dan areanya diperluas ke kawasan lain.
Menurut istrinya, Usui meninggalkan rumah mereka di Kasukabe, Saitama, pada Jumat (11/9) pagi. Pria 51 tahun itu hanya berpamitan akan naik gunung di kawasan Gunma dan berjanji pulang malam itu juga. Lokasi pendakian itu tak jauh dari kediamannya.
Namun hingga malam Usui tak muncul juga sehingga istrinya melapor pada kepolisian setempat keesokan harinya. Ketika keluarga mencoba menghubunginya melalui ponsel, Usui tidak menjawab. Menurut keluarga, penulis manga (komik Jepang) memang suka mendaki gunung dan biasa melakukannya sendirian.
“Dia tidak bisa dihubungi. Kami sangat khawatir,” kata juru bicara penerbit Futabasha Publisher Ltd, yang menerbitkan komik-komik karya Usui, kepada Sankei Shimbun.
Pria kelahiran Shizouka itu mulai menggambar Crayon Shin-chan pada 1987. Kisah bocah taman kanak-kanak bernama Shinnosuke Nohara kemudian muncul dalam majalah komik Manga Town yang diterbitkan Futabasha pada Agustus 1990.
Shinosuke atau Shin-chan digambarkan sangat usil dan nakal. Bocah ini sangat terobsesi pada fungsi-fungsi tubuh serta gadis-gadis yang lebih tua darinya. Perkataan Shin-chan yang blak-blakan dan sering terkesan jorok cukup mencengangkan bagi orangtua dan kalangan pendidik, terutama di Indonesia. Mereka khawatir kenakalan Shin-chan memberi pengaruh buruk pada anak-anak.
Namun popularitas kartun ini tak terbendung. Terlebih setelah komik itu diadaptasikan dalam film serial televisi dan layar lebar.
Pada 5 September lalu, film layar lebar berjudul Ballad Namonaki Koi no Uta dirilis. Film ini berdasarkan film animasi Crayon Shin-chan. Hingga kini sudah 17 film layar lebar kisah Shin-chan diluncurkan.
Bagi Kota Kasukabe yang menjadi setting kisah manga ini, Crayon Shin-chan adalah kebanggaan.
Bahkan pemerintah kota mengakui keberadaan keluarga Nohara dan memberinya status khusus. Sejak April lalu, Shin-chan menjadi maskot untuk kampanye pendidikan anak kota itu. bre/jap/kis
Popularitas Shin-chan tak terbatas di Jepang ataupun negara-negara Asia. Penerbit CMX Manga bahkan sudah merilis manga Crayon Shin-chan versi orisinal dalam bahasa Inggris di Amerika Utara.
Sementara Funimation pun mengadaptasi seri anime (film animasi Jepang) bocah dengan sulih suara bahasa Inggris.
series into dubbed English, and the Adult Swim network used to run episodes every Sunday morning.